Senin, 21 Desember 2015

makalah etika dan perusakan lingkungan


MAKALAH ETIKA BISNIS
“ ETIKA BISNIS DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN “
HJ. I GUSTI AYURAI  AJU NITYA DHARMANI




DISUSUN OLEH :
RINA ERNAWATI
01213084
FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN




Sistematika Makalah

Pembahasan
A.    Etika bisnis dan lingkungan
B.     Risiko perusakan lingkungan
C.     Solusi perusakan lingkungan
D.    Contoh kasus perusakan lingkungan
Daftar Pustaka
Lampiran


PEMBAHASAN

A.    Etika bisnis dan lingkungan
Dunia industri sangat berpengaruh pada perusakan lingkungan, karna kebanyakan pebisnis memiliki egoisme tinggi untuk mengejar keuntungan sebagai dana investasi pengembangan bisnis. Seperti pabrik tekstil maupun pabrik kimia, dengan buangan limbah pabrik telah mencemari lingkungan dalam bentuk air tanah atau air sungai. Perusahaan telekomunikasi dengan pancaran radiasi sinyal yang dihasilkan mampu menyebabkan efek pada kesehatan.
Persoalan lingkungan pada saat ini sama pentingnya dengan persoalan HAM (hak asasi manusia). Penghancuran lingkungan artinya mampu merusak hak lingkungan sebagai bagian pranata pendukung kehidupan manusia. Dengan begitu hukuman bagi perusakan lingkungan harusnya sama berat dengan hukuman terhadap pelanggar HAM. Hukum harus mampu ditegakkan, dengan penegakan hukum yang kuat serta sungguh-sungguh bisnis akan berjalan dengan berdasarkan konsep yang beretika. Pelanggaran etika dalam bidang bisnis seperti perusakan lingkungan hidup dilihat sebagai bentuk lemahnya roda hukum yang berjalan disuatu negara. Penegakan hukum untuk mewujudkan bisnis yang peduli pada lingkungan menjadi tanggungjawab semua pihak, bukan sebagian pihak atau sekelompok orang saja.

B.     Risiko perusakan lingkungan
Risiko yang terjadi pada lingkungan baik itu disengaja maupun tidak disengaja. Dampak penghancuran lingkungan yang disengaja terjadi akibat ekspansi suatu perusahaan. Ekspansi tersebut seperti eksplorasi tambang yang dapat menimbulkan kerugian pada lingkungan. Kerugian tersebut dapat diukur dalam bentuk finansial atau non finansial.
Penghancuran pada lingkungan tanpa disengaja seperti timbulnya perusakan moral masyarakat setempat maupun pelanggaran budaya. Pelanggaran dalam pembangunan komplek perumahan karyawan yang berakibat pada pembongkaran makam sementara makam tersebut sangat dihormati masyarakat, atau pembangunan kolam renang berdekatan dengan masjid.

C.    Solusi perusakan lingkungan
Ada beberapa solusi yang dapat diterapkan dalam rangka menghindari terjadinya risiko perusakan lingkungan, yaitu :
a.       Perusahaan menganggarkan sejumlah dana untuk dialokasikan guna menyelesaikan berbagai permasalahan yang berhubungan dengan risiko lingkungan.
b.      Menerapkan konsep pembangunan yang berkesinambungan dengan alam serta turut mengembangkan alam atau eco-development.
c.       Dibangunnya solusi konstruktif dalam bidang pengembangan lingkungan. Seperti bagaimana melakukan pengendalian polusi udara, pencemaran air, kesadaran dan kepedulian pada lingkungan sekitar, penyelamatan hutan dan margasatwa, dan lain sebagainya.
d.      Bagi sebuah perusahaan menempatkan satu divisi khusus yang bertugas menyelesaikan berbagai urusan yang berhubungan dengan environment risk.
e.       Pihak lembaga terkait memberikan penghargaan lingkungan sebagai salah satu acuan untuk melihat bagaimana prestasi perusahaan dalam turut menjaga lingkungan.
f.       Menentukan dengan jelas dan tegas pada setiap perusahaan yang ikut tender penggarapan proyek harus memiliki sertifikat ISO bidang lingkungan dan berbagai persyaratan lain yang berhubungan dengan lingkungan.

D.    Contoh kasus perusakan lingkungan
Kasus 1 ( memorandum, 7 Desember 2015 )
Warga Desa Gondang diresahkan oleh ulah kelompok yang kerap melakukan aktifitas penebangan kayu dikawasan hutan sekitar tempat tinggalnya. Dampak dari penebangan pohon sampai hutan menjadi gundul sangat berbahaya terutama keselamatan masyarakat sekitar. Seperti ancaman bencana banjir, longsor, dan angin puting beliung. Sudah jelas bahwa kasus ini adanya keserahan dari masyarakat dalam menebang pohon dan tidak melakukan penanaman pohon kembali. Etika dalam bisnis sangat penting terutama yang berhubungan dengan lingkungan. Karna dengan menjaga kelestarian lingkungan, bisnis akan lebih bermanfaat baik itu untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Kasus 2 ( surya, 2 April 2015 )
Ulah penambang pasir ilegal di pulau keramat dan pulau pasir putih mengancam keberadaan kedua pulau tersebut. Tidak menutup kemungkinan, kedua pulau ini akan hilang. Sebab akibat ulah mereka, dua pulau Gili Raja akan musnah. Disamping itu,  aksi penambangan oleh warga luar pulau, telah merusak lingkungan dan ekosistem laut.
Kasus 3 (memorandum, 14 November 2015 )
Industri kerap memanfaatkan momentum hujan guna membuang limbah cair tanpa diolah sehingga menambah beban pencemaran sungai. Indikasi pencemaran yang mudah diketahui secara kasat mata yakni dengan pandangan visual berupa air berbusa, terjadi perubahan warna air, sungai berlumut, dan ada ikan munggut atau biasa disebut dengan ikan mabuk.










Daftar Pustaka

Fahmi. Irham, Etika Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2013



Lampiran

Kasus 1 ( memorandum, 7 Desember 2015 )

Kasus 2 ( surya, 2 April 2015 )



Kasus 3 (memorandum, 14 November 2015 )

Etika bisnis dan perusakan lingkungan